Sejarah Kerajaan Ternate


Sejarah Gemilang Kerajaan Ternate: Perjalanan Panjang dan Pemimpin Agung

Kerajaan Ternate, sebuah entitas sejarah yang menancapkan akarnya dalam sejarah Nusantara, memiliki warisan yang kaya dan cerita yang mencengangkan. Sebagai salah satu kerajaan di Kepulauan Maluku, Ternate telah menyaksikan berbagai perubahan, puncak kejayaan, dan kemerosotan yang menandai jejak waktu.

Awal Mula dan Pembentukan Kerajaan Ternate

Pintu gerbang sejarah Kerajaan Ternate dibuka pada abad ke-13, ketika kerajaan ini pertama kali dibentuk. Tepatnya pada tahun 1257 Masehi oleh raja pertama Baab Manshur Malamo, Ternate muncul sebagai pusat kekuasaan yang menjanjikan di tengah lautan Indonesia. Keberadaan kerajaan ini tidak lepas dari upaya para pemimpin lokal untuk mengonsolidasikan wilayah mereka di Pulau Ternate.

Pemimpin Pertama dan Rentetan Kepemimpinan

  1. Baab Mashur Malamo (1257-1277 M)
  2. Jamin Qadrat (1277-1284 M)
  3. Komala Abu Said (1284-1298 M)
  4. Bakuku (Kalaba) (1298-1304 M)
  5. Ngara Malamo (Komala )(1304-1317 M)
  6. Patsaranga Malamo (1317-1322 M)
  7. Cili Aiya (Sidang Arif Malamo) (1322-1331 M)
  8. Panji Malamo (1331-1332 M)
  9. Syah Alam (1332-1343 M)
  10. Tulu Malamo (1343-1347 M)
  11. Kie Mabiji (Abu Hayat I)(1347-1350 M)
  12. Ngolo Macahaya (1350-1357 M)
  13. Momole (1357-1359 M)
  14. Gapi Malamo (1359-1372 M)
  15. Gapi Baguna I (1372-1377 M)
  16. Komala Pulu (1377-1432 M)
  17. Marhum (Gapi Baguna II) (1432-1486 M)
  18. Sultan Zainal Abidin (1486-1500 M)
  19. Sultan Bayanullah (1500-1521 M)
  20. Sultan Abu Hayat II (1521-1529 M)
  21. Sultan Hidayatullah atau Sultan Dayalu (1529-1533 M)
  22. Sultan Tabariji (1533-1534 M)
  23. Sultan Khairun Jamil (1535-1570 M)
  24. Sultan Baabullah Datu Syah (1570-1583 M)
  25. Sultan Said Barakat Syah (1583-1606 M)
  26. Sultan Mudaffar Syah I (1607-1627 M)
  27. Sultan Hamzah (1627-1648 M)
  28. Sultan Mandarsyah (1648-1650 M)
  29. Sultan Manila (1650-1655 M)
  30. Sultan Mandarsyah (1655-1675 M)
  31. Sultan Sibori (1675-1689 M)
  32. Sultan Said Fatahullah (1689-1714 M)
  33. Sultan Amir Iskandar Zulkarnain Syaifuddin (1714-1751 M)
  34. Sultan Ayan Syah (1751-1754 M)
  35. Sultan Syah Mardan (1755-1763 M)
  36. Sultan Jalaluddin (1763-1774 M)
  37. Sultan Harunsyah (1774-1781 M)
  38. Sultan Achral (1781-1796 M)
  39. Sultan Muhammad Yasin (1796-1801 M)
  40. Sultan Muhammad Ali (1807-1821 M)
  41. Sultan Muhammad Sarmoli (1821-1823 M)
  42. Sultan Muhammad Zain (1823-1859 M)
  43. Sultan Muhammad Arsyad (1859-1876 M)
  44. Sultan Ayanhar (1879-1900 M)
  45. Sultan Muhammad Ilham (Kolano Ara Rimoi) (1900-1902M)
  46. Sultan Haji Muhammad Usman Syah (1902-1915 M)
  47. Sultan Iskandar Muhammad Djabir Sjah (1902-1915 M)
  48. Sultan Haji Mudaffar Syah (Mudaffar Syah II) (1975-2015 M)
  49. Sultan Hidayatullah Syah bin Mudaffar Syah (dinobatkan pada tanggal 18 Desember 2021 M)

Masa Kejayaan dan Dominasi

Kerajaan Ternate mencapai puncak kejayaannya pada periode masa kejayaan Sultan Baabullah (1570-1583), ketika perdagangan rempah-rempah dan kekayaan alam lainnya membawa kekayaan melimpah ke pelabuhan-pelabuhan Ternate pada abad ke-16 Masehi.


Tantangan dan Runtuhnya Kerajaan

Namun, seperti kebanyakan kerajaan pada zamannya, Kerajaan Ternate tidak luput dari tantangan dan cobaan. Pada 1606 Spanyol merebut benteng kerajaan dan VOC menguasai perdagangan. kerajaan ini menghadapi periode ketidakstabilan yang mengakibatkan kemerosotan kekuasaan. Beberapa faktor yang menyebabkan keruntuhan ini melibatkan perubahan dinamika perdagangan global dan konflik.

Lokasi Saat Ini dan Warisan Kerajaan

Meskipun telah mengalami masa-masa sulit, Kerajaan Ternate masih mempertahankan keberadaannya hingga saat ini. Saat ini, bekas kejayaan kerajaan dapat ditemukan di Sampalu Pulau Ternate, yang menjadi saksi bisu dari sejarah gemilangnya. Sejumlah situs bersejarah, seperti Istana Kesultanan Ternate, Masjid Jami Kesultanan Ternate, Kompleks Pemakaman Sultan TernateBenda-benda peninggalan di Museum Kesultanan Ternate, seperti alat perang, singgasana raja, hingga Al Quran tulisan raja.

Kesimpulan: Melihat Kembali dan Menghargai Sejarah

Sejarah Kerajaan Ternate tidak hanya menceritakan kisah kejayaan dan kemerosotan suatu kerajaan, tetapi juga memperkenalkan kita pada tokoh-tokoh besar yang memimpin dengan bijak. Dalam melihat kembali sejarah ini, kita dapat belajar dari keberhasilan dan kegagalan yang membentuk Kerajaan Ternate, dan menghargai warisan yang ditinggalkannya dalam sejarah Nusantara.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel