Sejarah Kerajaan Tidore


Kejayaan dan Runtuhnya Kerajaan Tidore: Sejarah, Pemimpin, dan Lokasi Saat Ini

Kerajaan Tidore, sebuah entitas sejarah yang megah dan berpengaruh, memiliki perjalanan panjang yang mencakup periode kejayaan dan kemunduran yang menarik. Artikel ini akan membahas sejarah, nama-nama raja yang memerintah, tahun lahir dan runtuhnya kerajaan, serta lokasi saat ini.

Sejarah Awal dan Tahun Berdirinya Kerajaan Tidore

Kerajaan Tidore memiliki akar sejarah yang dalam, dimulai pada abad ke-11 di kepulauan Maluku, Indonesia. Pada masa itu, sebuah kelompok etnis lokal mulai membentuk struktur pemerintahan yang kemudian berkembang menjadi Kerajaan Tidore. Tanggal pasti berdirinya kerajaan ini mungkin sulit ditentukan, tetapi perkiraan menyatakan bahwa itu terjadi pada abad tahu 1081 Masehi, Raja yang pertama mendirikan Kerajaan Tidore adalah Syahjati atau Muhamad Naqil.

Nama-nama Raja dan Tahun Kepemimpinannya:

  1. Kolano Syahjati alias Muhammad Naqil bin Jaffar Assidiq
  2. Kolano Bosamawange
  3. Kolano Syuhud alias Subu
  4. Kolano Balibunga
  5. Kolano Duko adoya
  6. Kolano Kie Matiti
  7. Kolano Seli
  8. Kolano Matagena
  9. Kolano Nuruddin (1334-1372 M)
  10. Kolano Hasan Syah (1372-1405 M)
  11. Sultan Ciriliyati alias Djamaluddin (1495-1512 M)
  12. Sultan Al Mansur (1512-1526 M)
  13. Sultan Amiruddin Iskandar Zulkarnain (1526-1535 M)
  14. Sultan Kiyai Mansur (1535-1569 M)
  15. Sultan Iskandar Sani (1569-1586 M)
  16. Sultan Gapi Baguna (1586-1600 M)
  17. Sultan Mole Majimo alias Zainuddin (1600-1626 M)
  18. Sultan Ngora Malamo alias Alauddin Syah (1626-1631 M)
  19. Sultan Gorontalo alias Saiduddin (1631-1642 M)
  20. Sultan Saidi (1642-1653 M)
  21. Sultan Mole Maginyau alias Malikiddin (1653-1657 M)
  22. Sultan Saifuddin alias Jou Kota (1657-1674 M)
  23. Sultan Hamzah Fahruddin (1674-1705 M)
  24. Sultan Abdul Fadhlil Mansur (1705-1708 M)
  25. Sultan Hasanuddin Kaicil Garcia (1708-1728 M)
  26. Sultan Amir Bifodlil Aziz Muhidin Malikul Manan (1728-1757 M)
  27. Sultan Muhammad Mashud Jamaluddin (1757-1779 M)
  28. Sultan Patra Alam (1780-1783 M)
  29. Sultan Hairul Alam Kamaluddin Asgar (1784-1797 M)
  30. Sultan Nuku (1797-1805 M)
  31. Sultan Zainal Abidin (1805-1810 M)
  32. Sultan Motahuddin Muhammad Tahir (1810-1821 M)
  33. Sultan Achmadul Mansur Sirajuddin Syah (1821-1856 M)
  34. Sultan Achmad Syaifuddin Alting (1856-1892 M)
  35. Sultan Achmad Fatahuddin Alting (1892-1894 M)
  36. Sultan Achmad Kawiyuddin Alting alias Shah Juan (1894-1906 M)
  37. Sultan Zainal Abidin Syah (1947-1967 M)
  38. Sultan Djafar Syah (1999-2012)
  39. Sultan Husain Syah (2012-sekarang)

Kerajaan Tidore memiliki garis keturunan yang kuat, dengan berbagai sultan yang mengambil alih kepemimpinan dari generasi ke generasi.


Tahun Kejayaan dan Puncak Kekuasaan

Kerajaan Tidore mencapai puncak kejayaannya pada abad ke-18. Penguasaannya atas perdagangan rempah-rempah, terutama cengkih, memberikan kekayaan dan kekuasaan yang besar. Hubungan dagang yang erat dengan bangsa Eropa, seperti Portugis dan Spanyol, juga memperkuat posisi Tidore di wilayah tersebut.

Masa Kemunduran dan Runtuhnya Kerajaan

Sayangnya, kejayaan tidak dapat dipertahankan selamanya. Pada abad ke-18, persaingan dengan Kerajaan Ternate dan campur tangan kekuatan Eropa menyebabkan penurunan kekuatan Kerajaan Tidore. Runtuhnya dominasi perdagangan rempah-rempah mengakibatkan kemunduran ekonomi, dan kerajaan menghadapi tantangan internal dan eksternal yang akhirnya menyebabkan keruntuhan.

Lokasi Kerajaan Tidore Saat Ini

Meskipun masa kejayaan kerajaan telah berakhir, jejak sejarah Tidore masih hidup dalam bentuk peninggalan arsitektur dan budaya di Ternate, Maluku Utara, Indonesia. Beberapa situs bersejarah, seperti Istana Kedaton, tetap menjadi saksi bisu dari kejayaan yang pernah ada.

Sejarah Kerajaan Tidore mencerminkan kompleksitas perjalanan waktu dan bagaimana kejayaan bisa diikuti oleh kemunduran. Meskipun tidak lagi menjadi pusat kekuatan politik, warisan budaya dan sejarah Kerajaan Tidore tetap memberikan wawasan yang berharga tentang masa lalu yang kaya.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel