Sejarah Kekaisaran Sasaniyah


Sejarah Kekaisaran Sasaniyah (Iran)

Kekaisaran Sasaniyah, juga dikenal sebagai Kekaisaran Sassania, merupakan salah satu kekaisaran paling berpengaruh dalam sejarah Iran. Kekaisaran ini didirikan oleh Ardashir I pada tahun 224 M setelah menggulingkan Kekaisaran Parthia. Dinasti Sassania memerintah dari tahun 224 hingga 651 M, mencapai puncak kejayaannya di bawah pemerintahan Khosrau II.

Asal Mula dan Dinasti Awal (224–310)

Kekaisaran Sasaniyah dimulai dengan pendirian oleh Ardashir I, keturunan kaum pendeta Dewi Anahita di Istakhr, Pars, pada tahun 224 M. Ayahnya, Pabag, berhasil menggulingkan raja terakhir dinasti Bazrangid, Gocihr, dan mengambil alih kekuasaan. Nama dinasti ini berasal dari kakek pihak ayah Ardashir I, Sassan, seorang pendeta besar Kuil Anahita.

Setelah kemenangan atas Kekaisaran Parthia, Ardashir I memindahkan pusat kekuasaannya ke Ardashir-Khwarrah, yang kini dikenal sebagai Firouzabad. Kota ini menjadi pusat aktivitas pembangunan Ardashir I dan menjadi simbol ekspansi kekaisaran yang melibatkan penaklukan wilayah seperti Sistan, Gorgan, Khorasan, dan Mesene. Ardashir I dimahkotai sebagai Syahansyah di Ctesiphon pada tahun 226 M, mengakhiri pemerintahan Kekaisaran Parthia yang telah berlangsung selama 400 tahun.


Ekspansi dan Konflik (310–651)

Putra Ardashir I, Shapur I (241–272), melanjutkan ekspansi kekaisaran dengan menaklukkan Baktria dan bagian barat Kekaisaran Kushan. Shapur I juga melakukan penyerangan terhadap Romawi, merebut Carrhae dan Nisibis. Meskipun mengalami kekalahan di beberapa pertempuran, termasuk di Rhesaina pada tahun 243, Shapur I berhasil memperoleh perjanjian perdamaian yang menguntungkan dari Kaisar Romawi Philip Si Arab pada tahun 244.

Kaisar Romawi Gordian III mencoba merebut kembali wilayah yang hilang, tetapi pertempuran di Meshike pada tahun 244 berakhir dengan kekalahan dan kematian Gordian. Shapur I terus memperluas kekaisaran, menaklukkan Antiokhia pada tahun 253 atau 256. Namun, serangan balasan Romawi di bawah Kaisar Valerian pada tahun 260 berakhir dengan kehancuran, dan Valerian ditangkap oleh Shapur, menjadi tawanan sepanjang hidupnya.

Puncak Kekuasaan dan Renaisans Persia (590–628)

Periode keemasan Kekaisaran Sasaniyah terjadi selama pemerintahan Khosrau II (590–628). Selama masa ini, kekaisaran mencapai puncak kejayaannya, menguasai wilayah luas termasuk Mesir, Yordania, Palestina, Israel, dan Libanon. Khosrau II menjadi salah satu penguasa terkemuka dalam sejarah Sassania, menandai periode kebudayaan tertinggi Persia sebelum penaklukan Islam.

Pengaruh kebudayaan Sassania meluas jauh melebihi batas wilayah kekaisaran, memengaruhi kebudayaan Romawi, Eropa Barat, Afrika, Tiongkok, dan India. Bahasa resmi Afghanistan, yaitu Bahasa Dari, berkembang dari dialek Bahasa Persia yang digunakan di Kekaisaran Sasaniyah.

Raja-Raja Sassania dan Tahun-Tahun Pemerintahan Mereka

1. Ardashir I (224–241)
2. Shapur I (241–272)
3. Hormizd I (272–273)
4. Bahram I (273–276)
5. Bahram II (276–293)
6. Bahram III (293)
7. Narseh (293–302)
8. Hormizd II (302–309)

Tahun Lahir, Masa Kejayaan, dan Runtuhnya Kekaisaran

Kekaisaran Sasaniyah lahir pada tahun 224 M setelah kemenangan Ardashir I atas Kekaisaran Parthia. Masa kejayaan terjadi di bawah pemerintahan Khosrau II pada abad keenam hingga awal abad ketujuh. Kekaisaran runtuh pada tahun 651 M saat Yazdegerd III kalah dalam perjuangan melawan kekhalifahan Islam.

Lokasi Kerajaan Saat Ini

Lokasi kerajaan Kekaisaran Sasaniyah mencakup wilayah yang kini menjadi Iran, Irak, Armenia, Afganistan, bagian timur Turki, sebagian India, Suriah, Pakistan, Kaukasia, Asia Tengah, dan Arabia. Wilayah ini mencerminkan ekspansi kekaisaran dari awal hingga puncak kejayaannya. Meskipun kekaisaran ini telah runtuh, warisan kebudayaan dan sejarahnya tetap hidup dalam perkembangan Islam dan kebudayaan Iran modern.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel